Natal
berasal dari bahasa latin artinya lahir. Secara istilah adalah upacara
memperingati kelahiran Isa al masih yang mereka anggap sebagai Tuhan
Yesus. Meskipun perayaannya sangat meriah namun mengundang tanda tanya
besar sebab penetapan kelahiran Yesus tanggal 25 Desember sama sekali
tidak di dukung oleh data otentik.
Bible
sendiri sebagai kitab suci sama sekali tidak bisa membuktikannya. Tidak
ada satu pasalpun dalam bible yang menyatakan Yesus lahir tanggal 25
Desember. Hanya disebutkan Yesus lahir di Palestina tepatnya di
Betlehem, dimana sampai sekarang tidak ada satupun didapati pohon cemara
tumbuh disana. Ada apa dibalik penetapan ini? Dasar apa yang digunakan
untuk mengesahkan tanggal 25 Desember sebagai Kelahiran Yesus? Benarkah
Yesus itu Tuhan dan lahir tanggal 25 Desember? Ataukah hanya Dogma yang
membodohkan umat semata?
Jika
perayaan itu hanya disatu tempat seperti Di Indonesia yang membuat
ketupat di Hari Lebaran, mungkin masih bisa disebut adat, tetapi
bagaimana jika seluruh dunia merayakannya dan menggunakan simbolnya.
Kelahiran
Isa (arab) atau Essau(ibrani) atau Yesus (latin) menjadi bahan diskusi
oleh orang yang bingung dan ragu tentang Isa. Ada yang berkata Yesus
darah daging Yusuf Tunangan Maria (Matius 1:18), Ada Yang Mengatakan
Yesus Suami Maria/Maryam (Matius 1:19), ada juga yang menuduh Yesus anak
haramnya Maria dengan Yusuf (kata orang Yahudi). Sebagian lagi
berpendirian Yesus lahir murni suci tanpa campur tangan manusia yang
kemudian dilebihkan menjadi "Anak Tuhan", Sebuah pemikiran bingung yang
kelak melahirkan konsep ketuhanan sesat TRINITAS (Tuhan Anak, Tuhan
Bapak, Tuhan Roh Kudus). Bibel sebagai kitab suci sendiri rupanya
bingung terhadap status "ayah" Yesus.
Tanggal
25 Desember sendiri sebenarnya adalah tanggal yang biasa diperingati
oleh rakyat Romawi kala itu sebagai hari kelahiran Dewa Matahari (Sun of
God). Pada tanggal itu semua rakyat tua muda, besar kecil, laki
perempuan tumpah ruah memperingatinya dengan berpesta.
Untuk
menarik simpati rakyatnya yang tidak mau pestanya dihapus dan agar
katolik bisa diterima masyarakat, diadakanlah konsili
(konferensi/muktamar) di Niziyah antara pendeta murtad dan Raja Romawi
bernama Konstantin sehingga disebut Konsili Niziyah tahun 325 M yang
memutuskan untuk:
1. Memadukan agama budaya dan Penyembahan berhala
2. Menyatukan perayaan Kelahiran Sun of God dengan Son of God (Anak Tuhan = Yesus)
3. Hari Matahari (Sunday)/ Minggu sebagai pengganti hari sabtu (Sabat)
4. Lambang dewa matahari (Sinar yang bersilang sebagai lambang Kristen)
5. Membuat patung Yesus pengganti patung Dewa Matahari
Sehingga
dengan ini mereka menganggap Yesus adalah Putra Dewa Matahari,
masyarakatpun percaya dan pestapun tetap berlangsung tiap 25 Desember.
Sayang sejarah penting ini hanya dipahami oleh 2% kristiani,
sekian persen dibiarkan bingung dan untung sekian persennya tidak ambil
pusing. Karena pemimpin tertinggi gereja "disana" sengaja menutupinya
agar umatnya tidak tergoncang bahwa Yesus diproses dan dilantik menjadi
Tuhan adalah oleh Manusia sekian tahun setelah kematiannya. Sekali
lagi...Bukan ketika Dia Masih Hidup.
Konsep
ketuhanan Trinitas tidaklah sama dengan konsep air, Dia lebih tepat
disandingkan dengan konsep Meja. Ada Pencipta dan ada Hasil ciptaannya.
Meja dibuat oleh tukang kayu, baik dibuat 1 tahun, 100 tahun bahkan
berjuta juta tahun, meja tetaplah meja bukan tukang kayu dan tidak dapat
dirubah atau merubah dirinya menjadi tukang kayu.
Begitu
juga Tuhan yang menciptakan Alam semesta termasuk manusia, baik
manusianya itu diciptakan 1 tahun, atau berjuta tahun yang lalu, manusia
tetaplah manusia, bukan Tuhan dan tidak dapat dirubah atau mengubah
dirinya menjadi Tuhan.
Satu
lagi yang patut dicamkan, Lumrahnya lurah dilantik oleh eselon
diatasnya, yaitu camat. Begitu juga kopral dilantik oleh jendral. Adapun
manusia yang pada hakikatnya adalah hamba Tuhan. Bila manusia dilantik
Tuhan Menjadi Nabi sebagaimana Musa, Isa dan Muhammad itu adalah suatu
ketetapan, tetapi bila manusia melantik sesamanya menjadi Tuhan
?...setelah Kematiannya Pula ?....Anda bisa mencernanya sendiri dengan
kepala dingin?
0 komentar:
Posting Komentar