Al-Qur'an Online

My wedding memory

Selasa, 01 Februari 2011

Inilah Hubungan Yesus Dan Natal Yang Sebenarnya



Natal berasal dari bahasa latin artinya lahir. Secara istilah adalah upacara memperingati kelahiran Isa al masih yang mereka anggap sebagai Tuhan Yesus. Meskipun perayaannya sangat meriah namun mengundang tanda tanya besar sebab penetapan kelahiran Yesus tanggal 25 Desember sama sekali tidak di dukung oleh data otentik.

Bible sendiri sebagai kitab suci sama sekali tidak bisa membuktikannya. Tidak ada satu pasalpun dalam bible yang menyatakan Yesus lahir tanggal 25 Desember. Hanya disebutkan Yesus lahir di Palestina tepatnya di Betlehem, dimana sampai sekarang tidak ada satupun didapati pohon cemara tumbuh disana. Ada apa dibalik penetapan ini? Dasar apa yang digunakan untuk mengesahkan tanggal 25 Desember sebagai Kelahiran Yesus? Benarkah Yesus itu Tuhan dan lahir tanggal 25 Desember? Ataukah hanya Dogma yang membodohkan umat semata?

Jika perayaan itu hanya disatu tempat seperti Di Indonesia yang membuat ketupat di Hari Lebaran, mungkin masih bisa disebut adat, tetapi bagaimana jika seluruh dunia merayakannya dan menggunakan simbolnya.

Kelahiran Isa (arab) atau Essau(ibrani) atau Yesus (latin) menjadi bahan diskusi oleh orang yang bingung dan ragu tentang Isa. Ada yang berkata Yesus darah daging Yusuf Tunangan Maria (Matius 1:18), Ada Yang Mengatakan Yesus Suami Maria/Maryam (Matius 1:19), ada juga yang menuduh Yesus anak haramnya Maria dengan Yusuf (kata orang Yahudi). Sebagian lagi berpendirian Yesus lahir murni suci tanpa campur tangan manusia yang kemudian dilebihkan menjadi "Anak Tuhan", Sebuah pemikiran bingung yang kelak melahirkan konsep ketuhanan sesat TRINITAS (Tuhan Anak, Tuhan Bapak, Tuhan Roh Kudus). Bibel sebagai kitab suci sendiri rupanya bingung terhadap status "ayah" Yesus.

Tanggal 25 Desember sendiri sebenarnya adalah tanggal yang biasa diperingati oleh rakyat Romawi kala itu sebagai hari kelahiran Dewa Matahari (Sun of God). Pada tanggal itu semua rakyat tua muda, besar kecil, laki perempuan tumpah ruah memperingatinya dengan berpesta.

Untuk menarik simpati rakyatnya yang tidak mau pestanya dihapus dan agar katolik bisa diterima masyarakat, diadakanlah konsili (konferensi/muktamar) di Niziyah antara pendeta murtad dan Raja Romawi bernama Konstantin sehingga disebut Konsili Niziyah tahun 325 M yang memutuskan untuk:
1. Memadukan agama budaya dan Penyembahan berhala
2. Menyatukan perayaan Kelahiran Sun of God dengan Son of God (Anak Tuhan = Yesus)
3. Hari Matahari (Sunday)/ Minggu sebagai pengganti hari sabtu (Sabat)
4. Lambang dewa matahari (Sinar yang bersilang sebagai lambang Kristen)
5. Membuat patung Yesus pengganti patung Dewa Matahari
Sehingga dengan ini mereka menganggap Yesus adalah Putra Dewa Matahari, masyarakatpun percaya dan pestapun tetap berlangsung tiap 25 Desember.

Sayang sejarah penting ini hanya dipahami oleh 2% kristiani, sekian persen dibiarkan bingung dan untung sekian persennya tidak ambil pusing. Karena pemimpin tertinggi gereja "disana" sengaja menutupinya agar umatnya tidak tergoncang bahwa Yesus diproses dan dilantik menjadi Tuhan adalah oleh Manusia sekian tahun setelah kematiannya. Sekali lagi...Bukan ketika Dia Masih Hidup.

Konsep ketuhanan Trinitas tidaklah sama dengan konsep air, Dia lebih tepat disandingkan dengan konsep Meja. Ada Pencipta dan ada Hasil ciptaannya. Meja dibuat oleh tukang kayu, baik dibuat 1 tahun, 100 tahun bahkan berjuta juta tahun, meja tetaplah meja bukan tukang kayu dan tidak dapat dirubah atau merubah dirinya menjadi tukang kayu.

Begitu juga Tuhan yang menciptakan Alam semesta termasuk manusia, baik manusianya itu diciptakan 1 tahun, atau berjuta tahun yang lalu, manusia tetaplah manusia, bukan Tuhan dan tidak dapat dirubah atau mengubah dirinya menjadi Tuhan.

Satu lagi yang patut dicamkan, Lumrahnya lurah dilantik oleh eselon diatasnya, yaitu camat. Begitu juga kopral dilantik oleh jendral. Adapun manusia yang pada hakikatnya adalah hamba Tuhan. Bila manusia dilantik Tuhan Menjadi Nabi sebagaimana Musa, Isa dan Muhammad itu adalah suatu ketetapan, tetapi bila manusia melantik sesamanya menjadi Tuhan ?...setelah Kematiannya Pula ?....Anda bisa mencernanya sendiri dengan kepala dingin?

0 komentar:

Posting Komentar

Template by : kendhin x-template.blogspot.com