JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Presenter olah raga Darius Sinathrya
merasa yakin, bahwa Liga Premier Indonesia (LPI) dapat mengubah sepak
bola Indonesia menjadi sebuah industri. Seperti halnya, liga sepak bola
di benua biru, Eropa.
"Saya yakin, beberapa tahun ke depan, LPI membuat sepak bola
Indonesia menjadi industri. Dengan catatan, tidak ada campur tangan
pemerintah. Selama ini kan klub bergantung dengan dana dari APBD," kata
Darius, saat ditemui saat ditemui di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.
Jadi, dengan kebergantungan tersebut, potensi klub tidak dimaksimalkan. Klub jadi manja, karena dana yang besar sudah tersedia. Karena itu pula, pendapatan klub tidak sepenuhnya menjadi hak klub itu sendiri. Misalnya, pendapatan dari penjualan tiket akan jatuh ke tangan pihak bukan klub. "Akhirnya, pemain jadi korban," ujarnya.
Beberapa tahun ke depan, lanjutnya, LPI diharapkan bisa melakukannya. Salah satu buktinya, sejumlah sponsor besar sudah ikut bergabung. Misalnya, Coca Cola. Stasiun televisi juga mengambil hak siar.
"LPI tawarkan satu konsep dari FIFA, liga dan klub yang berada di dalamnya dikelola secara profesional," serunya.(*)
Jadi, dengan kebergantungan tersebut, potensi klub tidak dimaksimalkan. Klub jadi manja, karena dana yang besar sudah tersedia. Karena itu pula, pendapatan klub tidak sepenuhnya menjadi hak klub itu sendiri. Misalnya, pendapatan dari penjualan tiket akan jatuh ke tangan pihak bukan klub. "Akhirnya, pemain jadi korban," ujarnya.
Beberapa tahun ke depan, lanjutnya, LPI diharapkan bisa melakukannya. Salah satu buktinya, sejumlah sponsor besar sudah ikut bergabung. Misalnya, Coca Cola. Stasiun televisi juga mengambil hak siar.
"LPI tawarkan satu konsep dari FIFA, liga dan klub yang berada di dalamnya dikelola secara profesional," serunya.(*)
0 komentar:
Posting Komentar