Terjemahan
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Salah satu agenda penting dalam rapat kerja Persatuan Sepak Bola
Indonesia (PSSI) yang akan digelar pada 20-22 Januari 2011 mendatang di
Denpasar Bali, adalah persoalan jabatan Ketua Umum, Nurdin Halid yang
ingin diperpanjang lagi.
Menurut aliansi suporter yang menghendaki perubahan di tubuh induk organisasi tersebut, seharusnya masa jabatan Nurdin menjadi raja di PSSI berakhir pada april 2011 nanti. Akan tetapi, tentunya dalam kongres di Bali tersebut Nurdin akan kembali mengeluarkan cakarnya untuk berupaya memperpanjang masa jabatannya.
Gelagat tersebut ternyata langsung tercium dan mendapatkan respon negatif dari berbagai pihak, termasuk para supporter dari beberapa klub Sepak Bola di Indonesia yang tergabung dalam Aliansi untuk Perubahan Sepak Bola Indonesia, juga bersama dengan gerakan massa yang menamakan dirinya Save Our Soccer (SOS).
"Salah satu isu yang mencuat sebelum kongres berlangsung adalah perpanjangan masa jabatan ketua umum PSSI, Nurdin Halid yang sesungguhnya tidak dikehandaki rakyat," ujar Emerson Yuntho dari SOS melalui pesan singkat, Rabu (19/1/2011).
Mereka menilai, tidak ada alasan untuk memperpanjang masa jabatan Nurdin Halid maupun pengurus PSSI lainnya. Alasanya, mereka melihat prestasi sepak bola Indonesia juga buruk selama enam tahun terakhir di bawah kepemimpinan Nurdin.
Tak hanya itu, kompetisi nasional yang dikelola PSSI juga berlangsung tidak fair dan terindikasi suap dalam berbagai pertandingan. Dana dari APBN maupun APBD untuk induk organisasi sepak bola maupun klub sepak bola juga terindikasi penyimpangan sehingga menjadi perhatian KPK.
Karenanya, guna menyikapi rencana Nurdin kembali bertakhta lewat kongres di Bali mendatang, pihak yang menolak perpanjangan kepengurusan PSSI siang nanti akan mengadakan Konfernsi Pers di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jl. Diponegoro 74 Menteng Jakarta, sekitar pukul 13.00 WIB.
Tidak hanya menggelar Konpres, Aliansi Untuk Perubahan Sepak Bola Indonesia juga akan menyelenggarakan Jambore suporter pada 20-22 Januari di Tugu Proklamasi sebagai bentuk Kongres tandingan terhadap kegiatan serupa yang dilakukan oleh PSSI di Bali. (*)
Menurut aliansi suporter yang menghendaki perubahan di tubuh induk organisasi tersebut, seharusnya masa jabatan Nurdin menjadi raja di PSSI berakhir pada april 2011 nanti. Akan tetapi, tentunya dalam kongres di Bali tersebut Nurdin akan kembali mengeluarkan cakarnya untuk berupaya memperpanjang masa jabatannya.
Gelagat tersebut ternyata langsung tercium dan mendapatkan respon negatif dari berbagai pihak, termasuk para supporter dari beberapa klub Sepak Bola di Indonesia yang tergabung dalam Aliansi untuk Perubahan Sepak Bola Indonesia, juga bersama dengan gerakan massa yang menamakan dirinya Save Our Soccer (SOS).
"Salah satu isu yang mencuat sebelum kongres berlangsung adalah perpanjangan masa jabatan ketua umum PSSI, Nurdin Halid yang sesungguhnya tidak dikehandaki rakyat," ujar Emerson Yuntho dari SOS melalui pesan singkat, Rabu (19/1/2011).
Mereka menilai, tidak ada alasan untuk memperpanjang masa jabatan Nurdin Halid maupun pengurus PSSI lainnya. Alasanya, mereka melihat prestasi sepak bola Indonesia juga buruk selama enam tahun terakhir di bawah kepemimpinan Nurdin.
Tak hanya itu, kompetisi nasional yang dikelola PSSI juga berlangsung tidak fair dan terindikasi suap dalam berbagai pertandingan. Dana dari APBN maupun APBD untuk induk organisasi sepak bola maupun klub sepak bola juga terindikasi penyimpangan sehingga menjadi perhatian KPK.
Karenanya, guna menyikapi rencana Nurdin kembali bertakhta lewat kongres di Bali mendatang, pihak yang menolak perpanjangan kepengurusan PSSI siang nanti akan mengadakan Konfernsi Pers di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jl. Diponegoro 74 Menteng Jakarta, sekitar pukul 13.00 WIB.
Tidak hanya menggelar Konpres, Aliansi Untuk Perubahan Sepak Bola Indonesia juga akan menyelenggarakan Jambore suporter pada 20-22 Januari di Tugu Proklamasi sebagai bentuk Kongres tandingan terhadap kegiatan serupa yang dilakukan oleh PSSI di Bali. (*)
0 komentar:
Posting Komentar