TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Sekumpulan
bocah memakai topeng Ketua PSSI Nurdin Halid dan jajaran pengurus PSSI
lainnya, dalam Jambore Perubahan Sepakbola Indonesia (JPSI), di Tugu
Proklamasi, Jakarta Pusat, Sabtu (22/1/2011). JPSI menuntut agar PSSI
direvolusi, karena dianggap sudah menghancurkan sepakbola itu sendiri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran Kongres PSSI yang berlangsung di Hotel Pan Pasific Nirwana Bali Resort, Tabanan, Bali sepertinya sudah bisa ditebak hasilnya. Diduga, tak akan ada wacana pemilihan ketua umum PSSI. Artinya, publik penggemar bola harus siap kecewa lagi.
Pemerhati sepakbola yang juga pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), doktor Ari Junaedi, meyakini, Nurdin Halid dan Nugraha Besoes masih kokoh bertahan hingga kongres pemilihan Ketua PSSI 2011-2015 digelar 19 Maret mendatang di Pulau Bintan, Kepulauan Riau.
"Saya sudah memperkirakan ajang Kongres PSSI ini hanya melegalisasi cara-cara Nurdin selama ini. Seharusnya peserta Kongres PSSI bisa memahami aspirasi yang berkembang di masyarakat. Entah, mengapa nurani peserta menjadi tumpul,"ujarnya
Dikatakan, pemilihan lokasi Kongres pemilihan Ketua PSSI di Bintan saja bisa ditebak sebagai kpengucilan' pemilik hak suara yang dimiliki pengurus cabang, pengurus daerah, klub-klub yang ada dalam naungan Liga Super dan Divisi Utama untuk menyalurkan aspirasinya.
"Kenapa tidak sekalian di Pulau Nusakambangan saja Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI diadakan ? Kalau FIFA tahu kondisi yang sebenarnya PSSI dibawah Nurdin Halid-Nugraha Besoes, mungkin FIFA bisa jasa membekukan PSSI," urai Ari Junaedi.
Pembekuan beberapa pengurus sepakbola seperti Persis Solo, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, dan PSM Makasar, kata Ari lagi, makin menunjukkan arogansi Nurdin cs. Tidak ada cara lain, Ari berharap pihak-pihak yang peduli dengan kemajuan sepakbola di tanah air "merapatkan" barisan untuk menempuh cara konstitusional melengserkan kabinet Nurdin.
"Masak kita bisa meruntuhkan rezim totaliter Soeharto, tapi kebobrokan rezim Nurdin Halid kita tidak mampu?" Ari Junaedi menegaskan.
0 komentar:
Posting Komentar